Ditemukan Tengkorak 'Nuh' Berusia 6.500 Tahun (Foto: Digitaljournal)
WASHINGTON - Peneliti dari
museum Philadelphia mengklaim menemukan tulang belulang atau fosil
manusia yang diestimasi berusia 6.500 tahun. Tulang manusia yang disebut
sebagai 'Noah' atau Nuh ini berada di
basement museum dan tidak pernah disentuh selama 85 tahun.
Dilansir
Digitaljournal,
Kamis (7/8/2014), museum arkeologi Penn Museum dari University of
Pennsylvania kehilangan jejak dari dokumentasi tulang manusia tersebut.
Tulang ini membawa kembali ke masa 4.500 sebelum masehi, selama waktu
yang dijelaskan dalam Alkitab.
Menurut sebuah laporan di Chicago
Tribune, kerangka tersebut ditemukan pada 1930 saat menggali Royal
Cemetery of Ur di Irak. Penggalian ini dipimpin oleh Sir Leonard
Woolley.
Pemakaman kuno tersebut telah ada sejak 2.500 sebelum
masehi dan tulang yang dinamakan 'Nuh' itu ditemukan di kedalaman 40
kaki di bawah tanah. Menurut artikel dari
Inquisitr, Nuh berusia 2.000 tahun lebih tua dibandingkan sisa-sisa manusia yang ditemukan pada situs pemakaman Royal Cemetery.
Pada
kedalaman tersebut, arkeolog menemukan kerangka di lapisan lumpur
dengan panjang 400 mil dan lebar 100 mil. Serupa dengan kisah dalam
Alkitab tentang banjir dan cerita Epic Of Gilgamesh, temuan ini
dipercaya sebagai bukti bahwa sejumlah besar air pernah membanjiri area
tersebut.
Tim Woolley juga menemukan lebih dari 48 kuburan dalam
flood-stratum
(stratum banjir). Penn Museum mengungkapkan bahwa Woolley menemukan
situs Ur awalnya merupakan pulau kecil yang dikelilingi oleh rawa.
Kemudian,
banjir besar menutupi pulau dan tanah rawa dan orang-orang terus
tinggal di wilayah Ur (kini Irak bagian selatan). Bencana banjir
tersebut dikatakan menginspirasi legenda dalam Alkitab dan cerita
Gilgamesh.
(ahl)